Kapan Sebaiknya Minum Teh Hijau untuk Diet?

Sebelum mengonsumsi teh hijau, kamu perlu mengetahui berapa takaran dan waktu yang direkomendasikan. Berikut penjelasannya.

 Minum Sebelum Berolahraga

Ekstrak teh hijau seringkali dikaitkan dengan peningkatan pembakaran lemak saat berolahraga. Sebuah penelitian mengungkapkan, pria yang mengkonsumsi ekstrak teh hijau sebelum berolahraga membakar 17 persen lebih banyak lemak. Studi tersebut juga menunjukkan, hijau bisa meningkatkan efek pembakaran lemak jika dibarengi olahraga.

 Minum 2-3 Cangkir Sehari

Untuk menurunkan berat badan, minum 2-3 cangkir teh hijau dalam sehari. Teh hijau biasa yang tidak melalui banyak proses kemungkinan besar masih mempertahankan kandungan nutrisinya Klik Here, sehingga lebih baik jika diminum untuk menurunkan berat badan.

Minum Sebelum Makan

Cara terbaik minum teh hijau adalah saat perut kosong. Metode ini tidak menghambat kerja epigallocatechin gallate (EGCg), suatu zat yang bisa meningkatkan metabolisme.

Meski begitu banyak juga yang tak menyarankan hal ini. Jika kamu mempunyai masalah perut atau hati, maka lebih baik meminumnya saat atau setelah makan. Pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Makanan Tinggi Kolesterol yang Perlu Dihindari, Nomor 4 Paling Sering Dikonsumsi

Ada sejumlah makanan tinggi kolesterol yang harus dijauhi karena dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan. Jika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, maka dapat memicu masalah pada pembuluh darah, dan bisa berujung pada kondisi penyakit jantung hingga stroke.

Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat (low-density lipoprotein (LDL). Kolesterol HDL adalah jenis kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Sebaliknya, kolesterol LDL adalah salah satu penyebab utama terjadinya penumpukan lemak di pembuluh darah. Selain kolesterol HDL dan LDL, ada juga jenis lemak lain yang bernama trigliserida.

Seseorang dikatakan mengidap kolesterol tinggi ketika kadar kolesterol LDL dan trigliseridanya berada di atas batas normal, atau lebih dari 200 mg/dl. Salah satu penyebab utama kenaikan kolesterol berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Lantas, apa saja makanan yang mengandung kolesterol tersebut? Berikut pembahasannya.

Daftar Makanan yang Mengandung Kolesterol

Daging Merah

Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan domba merupakan makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Daging sapi, misalnya. Dalam 100 gram daging sapi bisa mengandung hingga 94 miligram kolesterol. Sementara, daging kambing dan domba masing-masing memiliki sekitar 143 miligram dan 106 kolesterol per 100 gramnya.

Padahal, batas asupan kolesterol yang bisa ditolerir tubuh hanya sekitar 300 miligram per hari. Artinya, mengonsumsi setengah kilogram daging merah sudah meningkatkan risiko kenaikan kolesterol. Maka dari itu, konsumsi daging merah harus dibatasi.

Cumi-cumi

Mungkin banyak yang tidak tahu kalau dalam potongannya yang kecil, daging cumi-cumi mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Bahkan, daging cumi-cumi merupakan makanan seafood dengan jumlah kolesterol paling banyak.

Dalam setiap 100 gram daging cumi-cumi bisa mengandung hingga 231 miligram kolesterol.

Udang

Selain cumi-cumi, udang juga merupakan makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Per 100 gram mengandung sekitar 194 miligram kolesterol, atau lebih dari setengah batas maksimal asupan kolesterol harian.

Selain itu, udang juga mengandung purin yang cukup tinggi. Purin adalah zat yang bisa memicu peradangan sendi atau yang dikenal juga dengan istilah asam urat.

Gorengan

Gorengan adalah salah satu camilan favorit banyak orang di Indonesia. Tapi di sisi lain, gorengan juga termasuk makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Kolesterol tersebut berasal dari kandungan lemak tak jenuh yang ada dalam minyak goreng.

Umumnya, proses memasak gorengan melibatkan penggunaan minyak hidrogenasi yang ditambahkan dengan gas hidrogen sehingga bisa mengubah lemak menjadi padat. Penggunaan jenis minyak ini lebih disukai karena akan menghasilkan makanan yang kaya rasa dan lebih renyah.

Namun, hal ini justru dapat meningkatkan kolesterol LDL serta menurunkan kolesterol HDL dalam tubuh. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan mengonsumsi gorengan dalam jumlah kecil saja bisa meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 3 persen.

 Kuning Telur

Telur mungkin menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi setiap hari. Namun, ada bagian dari telur yang ternyata mengandung kolesterol tinggi.

Kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang sangat tinggi. Satu butir telur saja sudah mengandung sekitar 186 miligram kolesterol. Artinya, mengonsumsi dua butir telur utuh saja sudah melebihi batas asupan kolesterol harian.

Karena itu, disarankan untuk hanya mengonsumsi bagian putih telur saja. Jika memang sangat menyukai telur, usahakan untuk membatasi konsumsi telur hanya satu butir setiap harinya.

Jeroan

Jeroan adalah daging hewan yang berasal dari bagian organ, seperti lidah, hati (liver), otak, usus, dan lain-lain. Jeroan juga merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan lainnya.

Misalnya, hati sapi. Per 100 gram hati sapi bisa mengandung sekitar 389 miligram kolesterol. Jumlah ini sudah jauh di atas batas maksimal asupan yang dianjurkan. Sementara, otak sapi yang dimasak bisa mengandung hingga 3.100 miligram kolesterol, alias 10 kali lipat dari batas asupan maksimal kolesterol harian. Karenanya, sebisa mungkin batasi atau hindari konsumsi jeroan sebagai bagian dari menu harian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *